Senin, 21 Mei 2012

kehidupan awal dinasti joseon


putra Pangeran Sado, yang dihukum mati oleh ayahnya sendiri, Raja Yeongjo. Ibunya, Lady Hyegyeong, menulis sebuah biografi, The Memoirs of Lady Hyegyeong (한중록, 閑中錄), menceritakan kehidupannya sebagai Putri Mahkota Korea yang bernasib buruk. Koleksi memoirs ini menyediakan sumber informasi sejarah yang berharga tentang kejadian politik selama masa pemerintahan Raja Yeongjo, Raja Jeongjo dan Raja Sunjo.
Ketika ia masih menjadi seorang Putra Mahkota, Raja Jeongjo bertemu dengan Hong Guk-yeong[1] (홍국영, 洪國榮), seorang politisi yang kontroversial yang mulanya mendukung kenaikan tahta dan bekerja keras untuk meningkatkan kekuasaan raja namun akhirnya diusir karena kerakusannya akan kekuasaan.
Jeongjo menghabiskan banyak waktu mencoba untuk membersihkan nama ayahnya pada masa pemerintahannya. Ia juga memindahkan istana ke kota Suwon supaya dekat dengan makam ayahnya. Ia membangun Benteng Hwaseong untuk menjaga makam tersebut. Sekarang tempat tersebut adalah salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar